PENGERTIAN AGAMA BUDHA ,TUJUAN DAN ASAL USUL AGAMA BUDHA


PENGERTIAN AGAMA BUDDHA

Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Beliau dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu rendah  (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha

Adapun penjelasan maknanya di antaranya sebagai berikut:
1.Dari kehidupan tanpa arah, tanpa pedoman, kita datang mencari pegangan hidup yang  
    benar, untuk  menuju kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaanyang tertinggi.
2.Dari biasa melakukan perbuatan rendah di masa lalu, kita beralih menuju hakekat
    ketuhanan, yaitu melakukan perbuatan benar yang sesuai dengan  hakekat ketuhanan
    tersebut, sehingga kita bisa hidupsejahtera dan bahagia.
3.Dari kehidupan tanpa mengetahui hukum kesunyataan (hukum kebenaran mutlak), dari
   kegelapan batin, kita berusaha menemukan sampai mendapat atau sampai mengetahui
   dan mengerti suatu hukum kebenaran yang belum kita ketahui, yaitu hukum
   kesunyataan yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kata agama mempunyai arti tidak kacau. Bila memang dapat diartikan demikian, maka kata agama ini, bisa mempunyai makna yaitu menjalankan suatu peraturan kemoralan, untuk menghindari kekacauan dalam hidup ini, yang tujuannya adalah guna mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa timbulnya agama di dunia ini adalah untuk menghindari terjadinya kekacauan, pandangan hidup yang salah, dsb, yang terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda; guna mendapatkan suatu kehidupan yang sejahtera dan kebahagiaan tertinggi.

Memang, setiap orang di dunia ini pasti menginginkan adanya kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya. Inilah alasan mengapa orang mau mencari jalan yang benar, yang dapat membawa mereka kepada suatu tujuan, yaitu suatu kebahagiaan mutlak terbebas dari semua bentuk penderitaan. Semua agama di dunia ini muncul karena adanya alasan ini.

Asal Usul Agama Budha Asal usul agama Budha

diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan
seperti peninggalan sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yang tertulis dalam berbagai kitab masa lampau.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Budha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi
pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama. Agama ini muncul dari perpaduan berbagai
kebudayaan seperti kebudayaan helinistik (Yunani), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur,
 dan Asia Tenggara. Agama ini juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang muncul lebih awal.
Dari Nepal, agama Budha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran agama Hindu ke berbagai
 daerah di India, hingga ke seluruh benua Asia. Hingga kini, agama Budha sudah menjadi agama mayoritas
di beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan.

Perkembangan Agama Budha Agama Budha mencapai masa kejayaan di zaman pemerintahan Raja Ashoka
(273-232 SM) yang menetapkan agama Budha sebagai agama resmi negara. Pada zama raja Ashoka banyak
 dibangun bangunan-bangunan yang sangat berharga bagi Agama Budha seperti stupa dan tugu-tugu
 yang terkenal dengan sebutan Tiang-Tiang Ashoka.

Dalam perjalanannya yakni setelah 100 tahun meninggalnya Sang Budha, agama Budha terpecah
 menjadi 2 aliran. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penafsiran yang berbeda dari masing-masing kubu.
 Ke dua aliran tersebut adalah aliran Budha Hinayana dan aliran Budha Mahayana. Aliran budha Hinayana
mempunyai sifat-sifat tertutup, dalam artian aliran yang berpendapat bahwa setiap orang hanya dapat mengejar
pembebasan dari samsara untuk dirinya sendiri. Sedangkan aliran budha Mahayana mempunyai sifat-sifat terbuka,
 dalam arti setiap umat manusia berhak menjadi seorang Budha sehingga pengaruhnya dapat membebaskan dirinya
 dan orang lain dari samsara (kesengsaraan).

Sekilas Tentang Agama Budha Ke semua aliran agama Budha, baik Hinayana maupun Mahayana berpegang pada
kitab Tripitaka sebagai kitab suci. Dalam kitab ini tercatat ajaran dan sabda dari sang Budha yang kemudian dijadikan
 pedoman hidup bagi penganut agama Budha. Kitab Tripitaka sendiri terbagi menjad 3 buku yaitu Sutta-Pitaka
 yang berisi khotbah dari sang Budha, Vinaya-Pitaka yang berisi peraturan dan tata tertib bagi para biksu,
dan Abhidhamma-Pitaka yang berisi ajaran hukum metafisik dan psikologik. Agama Budha mengenal 4 hari raya keagamaan
dalam satu tahun. Keempatnya antara lain Hari Raya Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja. Kendati memiliki 4 hari besar keagamaan
, di Indonesia mungkin kita hanya akrab dengan hari raya Waisyak saja. Hari raya Waisyak sebagai satu-satunya
hari besar keagamaan agama Budha yang menjadi hari libur nasional ini adalah hari yang digunakan
 sebagai peringatan 3 peristiwa penting dalam kepercayaan umat Budha. Ketiga peristiwa penting tersebut antara lain peringatan
 kelahiran Sang Budha, hari penerangan sempurna bagi Sang Budha, dan hari wafatnya Sang Budha. Demikianlah
pembahasan mengenai asal-usul agama Budha beserta sekilas mengenai ajaran agama Budha. Semoga bermanfaat bagi
 Anda dan dapat menambah wawasan Anda mengenai keanekaragaman agama di negeri Indonesia tercinta ini.

Comments